24 Agustus
2021
Assalamulaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Aku
kembali, aku mau menuangkan sesak dalam dadaku di tulisan ini.
Aku piatu.
Ibu pergi tiba-tiba, dan tidak bisa kembali lagi.
Ibu-satu-satunya
orang yang bisa mengerti aku, Ibu-satu-satunya yang selalu ada saat aku
sendirian, Ibu…
Hampir
seratus hari ini aku menyibukkan diriku, sengaja. Ibu dan perasaanku terpaut
erat, dan fikiranku, ibu seperti masih hidup di sana. Kukira saat pulang kerja
ibu masih ada di dapur, mengajar mengaji seperti biasa. Kalau kudapati waktu
membuatku menyadari itu, aku merasa tidak punya siapa-siapa di dunia.
Ibu…
Maafkan aku, rinduku keterlaluan bu. Dunia ini, tidak punya kata-kata sepadan
itu.